TIPS MEMBELI KAMERA
Tips Mencari/Membeli Kamera/Lensa Bekas
Membeli kamera bekas berbeda dengan membeli kamera baru. Ada resiko yang harus ditanggung setiap membeli kamera bekas. Seperti tidak tersedianya Manual Book atau buku petunjuk pengoperasian kamera, setiap membeli kamera bekas. Juga tidak adanya jaminan berapa lama pemakaian minimal setelah kamera dibeli, seperti setahun atau dua tahun.
Karena itu, kalau akan membeli kamera bekas sebaiknya mengetahui dahulu minimal pengoperasian kamera supaya tahu bagaimana cara mengoperasikan kamera dan apa saja yang diperlukan untuk mengoperasikan kamera tersebut. Setelah itu, pertimbangkan langkah-langkah mengamati kamera bekas sebelum membelinya sebagai berikut: 1. Periksa penampilan luar kamera secara keseluruhan. Apakah ada cacat, seperti bengkok atau pecah plastiknya. Kalau ada, pertimbangkan untuk membeli, karena paling tidak perlu waktu dan biaya lagi untuk memperbaiki kamera tersebut. Dan menyangkut sesuatu yang pecah apalagi plastik, biasanya agak sulit untuk mencari pengganti atau memperbaikinya. Masalah warna badan kamera yang pudar masih bisa dicari jalan keluarnya untuk mengembalikan warna tersebut, misalnya dengan mem-Pilox-nya. 2. Periksa penampilan dalam kamera dengan membuka bagian belakang dan depan Kamera terutama sekitar mirror. Lihat apakah ada jamur pada bagian tersebut. Kalau ada, berarti ada dua kemungkinan, yaitu pertama bahwa pemakai kamera sebelumnya kurang apik dalam merawat/menyimpan kamera sehingga kemungkinan kurang apik pula dalam penggunaan kamera dan bagian kamera bagian dalam ada kemungkinan sudah dalam keadaan tidak baik lagi. Karena itu pertimbangkan untuk mengambilnya. Kemungkinan kedua bahwa kamera mungkin saja berjamur, tetapi dalam pemakaian pemilik kamera yang lama cukup baik sehingga bagian dalam kamera dijamin dalam kondisi baik. Tetapi kendati kamera berjamur, masih bisa dibersihkan sehingga bisa saja kamera tersebut dimiliki asal dipastikan kerja kamera sudah baik. 3. Periksa tirai kamera. Ini penting karena tirai adalah salah satu bagian kamera yang bergerak setiap saat setiap kamera dioperasikan. Jadi ada kemungkinan rusak atau tidak terjaga kalau pemilik lama kurang benar dalam merawat dan mengoperasikan kamera. Periksa tirai tersebut apakah robek atau kusut. Kalau tirai robek atau kusut maka akan mempengaruhi kerja kamera. Biaya memperbaiki tirai agak mahal. Lebih dari itu, saat ini barang penggantinya sulit dicari. Jadi pertimbangkan. 4. Periksa kecepatan kamera dengan memutar tungkai pemutar film, lalu tekan tombol. Lakukan hal itu berulang kali dengan kecepatan yang berbeda-beda. Perhatikan apakah tirai bergerak pada saat tombol di tekan. Juga mirror. Khususnya kecepatan B, apakah tirai terus membuka setiap tombol terus ditekan dan kembali menutup saat tombol dilepas. Periksa juga kecepatan A-nya atau otomatis kalau ada. Lalu dengar pula perbedaan masing-masing kecepatan. Bandingkan dengan kamera lain pada posisi yang sama dengan batere yang sama pula, kalau kamera menggunakan batere. Kalau terjadi penurunan bunyi maka bisa dipertimbangkan untuk membelinya. Umumnya penurunan bunyi atau gerakan mekanik kamera dikarenakan pegas-pegas yang ada pada kamera sudah lemah, karena itu harus diganti. Mengganti pegas tidak terlalu mahal dan sulit. 5. Periksa Light Meter dan Batere kamera dengan cara mengarahkan kamera ke cahaya. Kalau jarum light meter bergerak dengan cepat, kalau kamera menggunakan light meter model jarum, berarti light meter kamera dalam kondisi baik, dan batere penggeraknya juga berfungsi baik. Tetapi kalau light meter tidak berfungsi meskipun batere dalam keadaan baik, maka periksa atau pertimbangkan. Karena perbaikan light meter agak sulit disebabkan hal ini menyangkut kelistrikan kamera yang biasanya menggunakan alat yang disebut Integrated Circuit (IC). IC tidak dapat diperbaiki melainkan harus diganti. Mencari pengganti IC cukup sulit dan agak mahal. 6. Periksa lainnya seperti pintu belakang kamera apakah masih rapat. Periksa tombol ASA apakah masih mutar. Periksa pembuka pintu belakang kamera atau penggulung film, apakah patah, dan sebagainya yang semuanya tidak terlalu prinsip dan sulit untuk memperbaikinya. (from fotografer ANTARA Audi Mirza Alwi --instruktur fotografi LPJA)
Karena itu, kalau akan membeli kamera bekas sebaiknya mengetahui dahulu minimal pengoperasian kamera supaya tahu bagaimana cara mengoperasikan kamera dan apa saja yang diperlukan untuk mengoperasikan kamera tersebut. Setelah itu, pertimbangkan langkah-langkah mengamati kamera bekas sebelum membelinya sebagai berikut: 1. Periksa penampilan luar kamera secara keseluruhan. Apakah ada cacat, seperti bengkok atau pecah plastiknya. Kalau ada, pertimbangkan untuk membeli, karena paling tidak perlu waktu dan biaya lagi untuk memperbaiki kamera tersebut. Dan menyangkut sesuatu yang pecah apalagi plastik, biasanya agak sulit untuk mencari pengganti atau memperbaikinya. Masalah warna badan kamera yang pudar masih bisa dicari jalan keluarnya untuk mengembalikan warna tersebut, misalnya dengan mem-Pilox-nya. 2. Periksa penampilan dalam kamera dengan membuka bagian belakang dan depan Kamera terutama sekitar mirror. Lihat apakah ada jamur pada bagian tersebut. Kalau ada, berarti ada dua kemungkinan, yaitu pertama bahwa pemakai kamera sebelumnya kurang apik dalam merawat/menyimpan kamera sehingga kemungkinan kurang apik pula dalam penggunaan kamera dan bagian kamera bagian dalam ada kemungkinan sudah dalam keadaan tidak baik lagi. Karena itu pertimbangkan untuk mengambilnya. Kemungkinan kedua bahwa kamera mungkin saja berjamur, tetapi dalam pemakaian pemilik kamera yang lama cukup baik sehingga bagian dalam kamera dijamin dalam kondisi baik. Tetapi kendati kamera berjamur, masih bisa dibersihkan sehingga bisa saja kamera tersebut dimiliki asal dipastikan kerja kamera sudah baik. 3. Periksa tirai kamera. Ini penting karena tirai adalah salah satu bagian kamera yang bergerak setiap saat setiap kamera dioperasikan. Jadi ada kemungkinan rusak atau tidak terjaga kalau pemilik lama kurang benar dalam merawat dan mengoperasikan kamera. Periksa tirai tersebut apakah robek atau kusut. Kalau tirai robek atau kusut maka akan mempengaruhi kerja kamera. Biaya memperbaiki tirai agak mahal. Lebih dari itu, saat ini barang penggantinya sulit dicari. Jadi pertimbangkan. 4. Periksa kecepatan kamera dengan memutar tungkai pemutar film, lalu tekan tombol. Lakukan hal itu berulang kali dengan kecepatan yang berbeda-beda. Perhatikan apakah tirai bergerak pada saat tombol di tekan. Juga mirror. Khususnya kecepatan B, apakah tirai terus membuka setiap tombol terus ditekan dan kembali menutup saat tombol dilepas. Periksa juga kecepatan A-nya atau otomatis kalau ada. Lalu dengar pula perbedaan masing-masing kecepatan. Bandingkan dengan kamera lain pada posisi yang sama dengan batere yang sama pula, kalau kamera menggunakan batere. Kalau terjadi penurunan bunyi maka bisa dipertimbangkan untuk membelinya. Umumnya penurunan bunyi atau gerakan mekanik kamera dikarenakan pegas-pegas yang ada pada kamera sudah lemah, karena itu harus diganti. Mengganti pegas tidak terlalu mahal dan sulit. 5. Periksa Light Meter dan Batere kamera dengan cara mengarahkan kamera ke cahaya. Kalau jarum light meter bergerak dengan cepat, kalau kamera menggunakan light meter model jarum, berarti light meter kamera dalam kondisi baik, dan batere penggeraknya juga berfungsi baik. Tetapi kalau light meter tidak berfungsi meskipun batere dalam keadaan baik, maka periksa atau pertimbangkan. Karena perbaikan light meter agak sulit disebabkan hal ini menyangkut kelistrikan kamera yang biasanya menggunakan alat yang disebut Integrated Circuit (IC). IC tidak dapat diperbaiki melainkan harus diganti. Mencari pengganti IC cukup sulit dan agak mahal. 6. Periksa lainnya seperti pintu belakang kamera apakah masih rapat. Periksa tombol ASA apakah masih mutar. Periksa pembuka pintu belakang kamera atau penggulung film, apakah patah, dan sebagainya yang semuanya tidak terlalu prinsip dan sulit untuk memperbaikinya. (from fotografer ANTARA Audi Mirza Alwi --instruktur fotografi LPJA)