Etika Reportase Investigasi
Ada Etika
Reportase Investigasi kerap menjadi kontroversi dan bersebrangan dengan hukum dan etika pers itu sendiri, bahkan ada yang menilai etika justru menghambat kegiatan jusrnalisti itu sendiri.
Ada beberapa hal yang cukup menjadi perhatian, beberapa di antaranya mengenai:
Penyamaran (going undercover) : Adalah tidak mengungkapkan dirinya pada narasumber bahwa mereka adalah reporter.
Pandangan ini oleh sebagai editor dan direktur pemberitaan dianggap sebagai praktek penipuan dan perbuatan yang merugikan kredibilitas organisasi berita. Namun memang debatable, karena banyak kisah yang tidak bisa terungkap jika mengumumkan dirinya sebagai reporter. Hal itu danggap sebagai praktik dari teknik terakhir. Hidden camera : kamera tersembunyi juga memiliki persoalan yang sama, namun ukurannya tetap adalah sejah mana kepentinga publik bisa menjadi jaminan dalam liputan investigasi tersebut. Sikap santun : ini adalah sikap yang kerap terlupakan, bahkan sengaja tidak diindahkan. Tindakan mencuri dokmen/data: banyak juga wartawan yang berpandangan dalam liputan investigasi dapat membenarkan segala cara, termasuk mencuri dokumen . Ini memang mengundang perdebatan yang a lot, sebab jurnalisme bukanlah pekerjaan yang tidak mengindahkan etika dan hukum. Tindak penipuan: Ada kalanya wartawan investigasi dimotivasi oleh kehendak membuat prosedur dokumentari sensaional bagi diri sendiri. Ini adalah tindakan amoral yang mengkahiri jurnalisme investigasi. Persoalan etika ini sebetulnya kalau disimak secara jernih bergantung pada tindakan moral dan kepentingan publik yang disandangnya. Kovach &Rosenstiel: Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada warga (citizen). Hal ini harus lebih besar ketimbang egosime profesional. Tersirat di dalamnya perjanjian dengan publik atau dikenal sebagai independensi jurnalistik (yang harus dipertahankan!)
Pandangan ini oleh sebagai editor dan direktur pemberitaan dianggap sebagai praktek penipuan dan perbuatan yang merugikan kredibilitas organisasi berita. Namun memang debatable, karena banyak kisah yang tidak bisa terungkap jika mengumumkan dirinya sebagai reporter. Hal itu danggap sebagai praktik dari teknik terakhir. Hidden camera : kamera tersembunyi juga memiliki persoalan yang sama, namun ukurannya tetap adalah sejah mana kepentinga publik bisa menjadi jaminan dalam liputan investigasi tersebut. Sikap santun : ini adalah sikap yang kerap terlupakan, bahkan sengaja tidak diindahkan. Tindakan mencuri dokmen/data: banyak juga wartawan yang berpandangan dalam liputan investigasi dapat membenarkan segala cara, termasuk mencuri dokumen . Ini memang mengundang perdebatan yang a lot, sebab jurnalisme bukanlah pekerjaan yang tidak mengindahkan etika dan hukum. Tindak penipuan: Ada kalanya wartawan investigasi dimotivasi oleh kehendak membuat prosedur dokumentari sensaional bagi diri sendiri. Ini adalah tindakan amoral yang mengkahiri jurnalisme investigasi. Persoalan etika ini sebetulnya kalau disimak secara jernih bergantung pada tindakan moral dan kepentingan publik yang disandangnya. Kovach &Rosenstiel: Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada warga (citizen). Hal ini harus lebih besar ketimbang egosime profesional. Tersirat di dalamnya perjanjian dengan publik atau dikenal sebagai independensi jurnalistik (yang harus dipertahankan!)