--> Skip to main content

SIMBOLISME IKLAN

William Leiss dalam bukunya Social Communication in Advertising menyatakan tiga macam bentuk simbolisme dalam iklan yakni citra atau image yang bisa berupa representasi verbal maupun visual; Ikon yang sering disamakan dengan aspek pictorial citra dimana elemen pictorial atau visual mendominasi pesan secara keseluruhan; dan simbol yakni tanda tentang sesuatu yang dapat dilihat dan keberadaannya mengacu pada sesuatu yang lain.
Periklanan modern kerap menggunakan komunikasi melalui citra, ikon dan simbol yang bekerja tidak melalui aturan-aturan literal dan logis, tapi lebih melalui kiasan, asosiasi bebas, sugesti dan analogi. Menafsir iklan juga dapat diartikan menafsir realitas sosial yang memiliki makna secara multidimensional. Jadi untuk memahami iklan secara mendasar dibutuhkan perspektif atau bahkan ideologi tertentu. Namun penafsiran ini tidak berlaku bagi semua iklan yakni hanya iklan yang berbobot, maksudnya iklan yang menyembunyikan pesan dibalik tanda. Dan tak berlaku bagi iklan yang hanya sekedar menghibur atau menteror masyarakat yang bermakna lebih dangkal. Di masyarakat terdapat dua kategorisasi iklan yang dikenal secara umum, yakni iklan komersial yang merupakan berbagai iklan yang dibuat untuk tujuan keuntungan komersial dan iklan layanan masyarakat yang merupakan semata-mata dibuat untuk tujuan non-komersial dan sosial atau penerangan umum. (From Vita, mahasiswa Fikom bimbingan skripsiku)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar