BAHASA TUBUH
Dalam Komunikasi Empati dapat dipakai segala jenis bahasa. Bahasa lokal, bahasa nasional, bahasa asing, bahasa tubuh dan juga bahasa universal kasih sayang (agape; unconditional love).
Bila seorang Komunikator Empati berhadapan dengan orang asing yang tampaknya sedang mengalami suatu problem kehidupan atau suatu penyakit, tentunya mereka tidak dapat saling berkomunikasi secara normal.
Katakanlah kita bertemu dengan orang Zwahili yang tidak mampu berbahasa Inggris atau ia hanya dapat berbahasa Perancis sebaliknya kita sendiri tidak paham sepatah katapun bahasa Perancis kecuali "je vous t'aime" atau "je mal a la tete". Jadi harus bagaimanakah cara kita akan berkomunikasi satu sama lain? Lewat komunikasi dengan RAS (Reticular Activating System)* kita dapat memperoleh informasi dan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan (dalam batin) oleh orang asing itu maupun oleh kita sendiri tentang dia. Kemungkinan - secara teoretis tentunya - RAS kita mampu mengakses RAS orang Zwahili tersebut dalam suatu medan agung "collective consciousness" (cfr. Peta Kesadaran Manusia) sehingga komunikasi empatik tersebut dapat terjadi. Namun, tetap saja bahasa universal yang dipakai di sini terutama adalah bahasa kasih. Tanpa adanya unsur dan bahasa kasih maka manusia cenderung menutup diri, mengkritisi, bersikap cuek, kurang pemaaf dan bukan tidak mungkin malahan bersikap eksploitatif. "Bagaimana kalau orang asing 'bego' ini kita kerjain saja?" demikian mungkin keluar kalimat seperti itu dari hatinya yang jahat. Hanya orang yang bersih hatinya yang terisi oleh kasih akan mampu pula memakai "bahasa cinta kasih" untuk mengadakan komunikasi empatik dengan orang tersebut dan dengan siapapun yang memerlukan bantuan kita. *) RAS ialah bagian otak dalam yang berfungsi sebagai skakelar (toggle switch) untuk menghubungkan atau memutus sistem limbic dengan neo cortex. RAS juga berfungsi menyaring semua informasi yang masuk lewat pancaindra mana yang tetap ditahan di alam sadar, prasadar dan yang
Katakanlah kita bertemu dengan orang Zwahili yang tidak mampu berbahasa Inggris atau ia hanya dapat berbahasa Perancis sebaliknya kita sendiri tidak paham sepatah katapun bahasa Perancis kecuali "je vous t'aime" atau "je mal a la tete". Jadi harus bagaimanakah cara kita akan berkomunikasi satu sama lain? Lewat komunikasi dengan RAS (Reticular Activating System)* kita dapat memperoleh informasi dan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan (dalam batin) oleh orang asing itu maupun oleh kita sendiri tentang dia. Kemungkinan - secara teoretis tentunya - RAS kita mampu mengakses RAS orang Zwahili tersebut dalam suatu medan agung "collective consciousness" (cfr. Peta Kesadaran Manusia) sehingga komunikasi empatik tersebut dapat terjadi. Namun, tetap saja bahasa universal yang dipakai di sini terutama adalah bahasa kasih. Tanpa adanya unsur dan bahasa kasih maka manusia cenderung menutup diri, mengkritisi, bersikap cuek, kurang pemaaf dan bukan tidak mungkin malahan bersikap eksploitatif. "Bagaimana kalau orang asing 'bego' ini kita kerjain saja?" demikian mungkin keluar kalimat seperti itu dari hatinya yang jahat. Hanya orang yang bersih hatinya yang terisi oleh kasih akan mampu pula memakai "bahasa cinta kasih" untuk mengadakan komunikasi empatik dengan orang tersebut dan dengan siapapun yang memerlukan bantuan kita. *) RAS ialah bagian otak dalam yang berfungsi sebagai skakelar (toggle switch) untuk menghubungkan atau memutus sistem limbic dengan neo cortex. RAS juga berfungsi menyaring semua informasi yang masuk lewat pancaindra mana yang tetap ditahan di alam sadar, prasadar dan yang
