PROSES MENULIS BERITA
Menulis termasuk menulis berita adalah sebuah proses, sebuah proses yang membutuhkan sejumlah tahap logis yang harus dijalani. Penulis yang sukses adalah produk dari sebuah proses pencarian berita, focus, perintah-perintah, draft kasar dan revisi-revisi. Ada sejumlah proses dasar yang harus dilewati. Diantaranya adalah:
1. proses pencarian berita ( News gathering). Berita yang baik bermula dari proses reportase yang baik pula. Si reporter atau wartawan harus bisa menemukan detail-detail yang merangkai sebuah pengertian penting. Tanpa adanya fakta maka kamu tak bisa menulis sebuah berita. 2. Once you have the facts, decide on a focus or theme. Sekali kau punya fakta maka langkah berikutnya adalah menentukan focus atau tema berita. Setiap berita harus memiliki satu ide dominan, dan itulah focus yang menjadi alasan mengapa kita membuat berita. Tanpa sebuah focus, cerita bisa meluas dan melebar kemana-mana dan di sisi yang lain bisa membingungkan pembacanya. Untuk menemukan sebuah focus tanyalah pada diri sendiri: Apa point pentingnya? Berimajinasilah bahwa kau telah menulis headline sebanyak enam kata untuk cerita atau berita tersebut. Apakah satu kalimat itu bercerita banyak ? 3. Next, decide which of your facts are most important and place them in a logical order. Setelah menemukan focus yang tepat, abaikan fakta-fakta yang tak penting dan tidak digunakan untuk mendukung tema. Buatlah rancangan atau rencana yang bisa mengantar anda membuat ‘isi berita’. Bisa menggunakan alur ‘logical order’ artinya berita mengalir sesuai urutan kepentingan, tema atau urutan waktu. 4. Write quickly from begining to end so that you can spend time with the middle of your story and with the ending. 5. Setelah berita ditulis, editlah terus check apakah ada kesalahan penulisan kata, ejaan atau nama yang dikutip . Editlah berita itu agar memiliki ‘kekuatan’ . Pastikan bahwa apa yang kita tulis adalah benar-benar penting untuk diketahui oleh pembaca. 6. Bacalah keras-keras seolah kita sedang bicara dengan seseorang. Berhentilah sejenak, kemudian kembalilah dan bacalah tulisan anda, dan revisilah lagi. Jangan takut untuk memotong atau membuang hal-hal yang anda anggap tidak sesuai dengan focus atau tema berita. 7. Proses ini memang tidak gampang dan mungkin menjemukan. Tapi kemampuan menulis berita akan semakin baik manakala kita selalu menguji dan melatih diri. (MAKALAH JURNALISTIK LPJA)
1. proses pencarian berita ( News gathering). Berita yang baik bermula dari proses reportase yang baik pula. Si reporter atau wartawan harus bisa menemukan detail-detail yang merangkai sebuah pengertian penting. Tanpa adanya fakta maka kamu tak bisa menulis sebuah berita. 2. Once you have the facts, decide on a focus or theme. Sekali kau punya fakta maka langkah berikutnya adalah menentukan focus atau tema berita. Setiap berita harus memiliki satu ide dominan, dan itulah focus yang menjadi alasan mengapa kita membuat berita. Tanpa sebuah focus, cerita bisa meluas dan melebar kemana-mana dan di sisi yang lain bisa membingungkan pembacanya. Untuk menemukan sebuah focus tanyalah pada diri sendiri: Apa point pentingnya? Berimajinasilah bahwa kau telah menulis headline sebanyak enam kata untuk cerita atau berita tersebut. Apakah satu kalimat itu bercerita banyak ? 3. Next, decide which of your facts are most important and place them in a logical order. Setelah menemukan focus yang tepat, abaikan fakta-fakta yang tak penting dan tidak digunakan untuk mendukung tema. Buatlah rancangan atau rencana yang bisa mengantar anda membuat ‘isi berita’. Bisa menggunakan alur ‘logical order’ artinya berita mengalir sesuai urutan kepentingan, tema atau urutan waktu. 4. Write quickly from begining to end so that you can spend time with the middle of your story and with the ending. 5. Setelah berita ditulis, editlah terus check apakah ada kesalahan penulisan kata, ejaan atau nama yang dikutip . Editlah berita itu agar memiliki ‘kekuatan’ . Pastikan bahwa apa yang kita tulis adalah benar-benar penting untuk diketahui oleh pembaca. 6. Bacalah keras-keras seolah kita sedang bicara dengan seseorang. Berhentilah sejenak, kemudian kembalilah dan bacalah tulisan anda, dan revisilah lagi. Jangan takut untuk memotong atau membuang hal-hal yang anda anggap tidak sesuai dengan focus atau tema berita. 7. Proses ini memang tidak gampang dan mungkin menjemukan. Tapi kemampuan menulis berita akan semakin baik manakala kita selalu menguji dan melatih diri. (MAKALAH JURNALISTIK LPJA)