--> Skip to main content

TEORI KOMUNIKASI

Salah satu teori komunikasi yang terkait dengan disiplin Ilmu politik dan psikologi adalah Teori Limited Effect menjelaskan - berdasarkan hasil penelitian – bahwa dalam kondisi tertentu, audiens terpengaruh dan dirugikan oleh televisi, tetapi dalam kondisi tertentu, televisi malah memberikan manfaat.

Harold D. Lasswell seorang ahli politik dengan rumusan pendapatnya, “Who says what to whom in which channel with what effect” mendorong munculnya kajian politik yang didasari pada aspek perilaku. Rumusan Lasswell kemudian menjadi paradigma dominan dalam menentukan lingkup dan masalah atas penelitian komunikasi di Amerika. Model tersebut diinterpretasikan untuk memfokuskan kajian komunikasi pada pengaruh media. Sumbangan Lasswell pada metodologi analisis isi membantu pemahaman tentang propaganda yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia kedua, tetapi analisis isi tersebut juga membantu untuk menciptakan propaganda.

Studi empiris yang dilakukan pada era ini menandai apa yang disebutkan oleh Dance sebagai dimensi sudut pandang,apakah komunikasi berhasil, jika dilihat dari sudut pandang pengirim pesan. Sementara dari sudut pandang penerima akan bicara dalam kaitan dengan dimensi hasil yang diperoleh tentang bagaimana penerimlaan atau pemahaman penerima terhadap isi pesan. Pengaruh dari disiplin ilmu poltik.

Ilmu politik sebagai ilmu yang membahas kekuasaan, bagaimana memperoleh, menggunakan dan mempertahankan kekuasaan. Disiplin ilmu politik melihat komunikasi sebagai kegiatan yang penting untuk memengaruhi pihak-pihak yang diajak berkomunikasi. Dan mekanisme untuk memengaruhi pihak-pihak yang diajak berkomunikasi pada masa ini adalah melalui propaganda.

Melalui propaganda, kekuasaan dapat diperoleh, digunakan dan dipertahankan. Ekspansi Nazi Jerman mencapai hasil yang gemilang dimana Joseph Goebells menjalankan praktik propaganda yang ditujukan ke Amerika Serikat dan memengaruhi kondisi politik dalam negeri Amerika Serikat.

Propaganda saat itu ingin dibatasi tetapi hal itu berarti mengingkari hakekat demokrasi, maka ahli komunikasi diajak untuk mengatasi dilemma ini. Dalam perspektif mereka, propaganda dapat digunakan untuk kebaikan. Pada masa ini Harold Lasswell (ahli politik), John Dewey (psikologi), dan Walter Lippmann mencetuskan teori mengenai propaganda yang dipengaruhi oleh Behaviorisme dan Freudianisme.

Jadi pada masa ini, komunikasi massa menjadi alat yang digunakan untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam masyarakat. Dalam konteks yang terakhir ini, sesungguhnya artinya disiplin ilmu sosiologi dilibatkan dalam usaha untuk menyelesaikan masalah dalam masyarakat.

Kegelisahan pemimpin Amerika Serikat pada propaganda, kemudian justru membuat mereka menjadikan kajian komunikasi massa diintensifkan berkaitan propaganda. Lebih lanjut propaganda bahkan dimanfaatkan oleh Amerika Serikat pada masa Perang Dunia ke II. Pengaruh disiplin ilmu politik terlihat nyata dalam usaha untuk memengaruhi pandangan anggota masyarakat melalui propaganda, Lasswell sebagai seorang ahli politik dengan rumusan pendapatnya, “Who says what to whom in which channel with what effect” mendorong munculnya kajian politik yang didasari pada aspek perilaku . Artinya di sini, disiplin ilmu politik saling jalin dengan ilmu psikologi.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar